Kamis, 17 Juli 2008

Eka..muda dan baerprestasi

Eka ramdani, siapa yang tak kenal sosok ini. Para pecinta sepak bola Indonesia, khususnya warga Bandung tentunya sudah tidak asing lagi dengannya. Pria kelahiran Purwakarta 18 Juni 1984 ini salah satu pemain andalan Tim maung Bandung (Persib). Ia mengawali kariernya di dunia persepakbolaan Indonesia sejak 1997. Berawal dari hobby, akhirnya ia jadikan sepak bola sebagai profesi yang menjanjikan bagi hidupnya. “Menurut saya sepakbola merupakan olah raga yang paling popular saat itu, sehingga ketertarikan terhadap sepak bola sangat memuncak”.

Tak tanggung-tanggung prestasi yang diraihnya. Kesempatan bermain di Tim Nasional(TimNas) yang menjadi keinginan setiap pemain klub di Indonesia bisa direbutnya. Tentu hal tersebut bertolak belakang dengan cita-citanya yang ingin menjadi polisi. Namun hal itu tak pernah disesali oleh pria berkulit hitam manis ini. Menurutnya, masuk ke TimNas merupakan anugrah dan kesempatan yang baik bagi setiap pemain sepak bola di Indonesia. “Khususnya bagi saya pribadi, sangat senang dapat bergabung di TimNas,” tambahnya.

Gelandang Persib yang juga pemain termuda ini cukup lincah memainkan bola di lapangan. Perawakannya yang kecil sangat gesit menggoyang bola di rumput hijau. Saat ini, Eka merupakan salah satu pemain yang diperhitungkan, baik di Persib maupun di Tim Nasional. Eka sangat berambisi membawa Tim Nasional untuk meraih medali emas di ajang Sea Games nanti. Ia mengatakan kariernya di sepakbola tak akan pernah berhenti. “Selama masih dibutuhkan saya akan terus menggeluti profesi ini,” ungkapnya.

Meskipun kesibukannya di dunia sepak bola sangat padat, ayah satu anak ini masih memikirkan untuk menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah. Eka tercatat sebagai salah satu mahasiswa Universitas Pasundan Bandung jurusan Ilmu Komunikasi di kelas khusus bagi atlet yang berprestasi. “Kuliah sangat penting, karena sepak bola adalah profesi yang tak akan selamanya dijalani,” ujarnya.

Eka sadar kini ia bukan orang biasa. Ia milik masyarakat. Ia memiliki banyak pengagum atau fans yang mengidolakanya. Untuk itu ia tak bisa melupakan para pendukungnya tersebut. “Hanya saja, terkadang saya sangat menyesalkan dengan perlakuan dari suporter yang ribut, urakan, dan merusak. Olah raga kan buat dinikmati dan olah raga kan harus sportif, “ tegasnya.

Melihat dunia persepakbolaan Indonesia, Eka menanggapi. “Semua pemain sepakbola Indonesia sudah dapat dikatakan berkualitas baik. suporter makin banyak dan dewasa, namun sayangnya hal tersebut tidak didukung dengan fasilitas yang memadai” tegasnya.

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial